Semakin banyak orang mencoba mencari sumber penghasilan tambahan, bisnis Multi Level Marketing (MLM) semakin populer di Indonesia.
MLM adalah model bisnis di mana anggotanya membentuk jaringan distribusi dan mendapatkan komisi dari penjualan produk mereka dan penjualan yang dilakukan oleh anggota yang direkrut.
Namun, seperti bisnis lainnya, MLM juga memiliki risiko. Berikut adalah 5 alasan mengapa Anda harus berhati-hati saat mencoba bergabung dengan bisnis MLM.
1. Tidak Ada Jaminan Keberhasilan
Sebagian besar perusahaan MLM menjanjikan penghasilan yang besar dan cepat jika Anda bergabung dengan mereka. Namun, kenyataannya, tidak ada jaminan keberhasilan dalam bisnis ini.
Anda harus bekerja keras dan pintar untuk mencapai penghasilan yang signifikan, dan hanya sedikit orang yang berhasil. Banyak orang yang gagal dalam bisnis MLM dan kehilangan investasi mereka.
2. Biaya Awal yang Mahal
Untuk bergabung dengan bisnis MLM, Anda perlu membeli produk dan membayar biaya keanggotaan yang mahal. Biaya ini bisa mencapai jutaan rupiah, tergantung pada perusahaan MLM yang Anda pilih.
Jika Anda tidak dapat menjual produk dengan cepat, Anda mungkin tidak akan mendapatkan pengembalian modal Anda dalam waktu yang singkat.
2.1 Bonus Pendaftaran
Sebagian besar perusahaan MLM menawarkan bonus pendaftaran untuk menarik orang bergabung dengan mereka. Namun, bonus ini seringkali hanya diberikan jika Anda mencapai target penjualan tertentu dalam waktu yang sangat singkat. Jika Anda tidak bisa mencapainya, bonus itu hilang.
3. Produk yang Mahal
Produk yang dijual dalam bisnis MLM seringkali lebih mahal daripada produk sejenis di pasaran. Hal ini karena perusahaan MLM harus membayar komisi ke anggotanya dan mereka harus menutup biaya operasional mereka. Harga yang tinggi dapat membuat produk sulit dijual dan mengurangi potensi penghasilan anggota.
3.1 Produk yang Tidak Diperlukan
Beberapa perusahaan MLM menjual produk yang tidak diperlukan atau terlalu mahal dibandingkan dengan produk serupa di pasaran. Ini membuat anggota sulit untuk menjual produk dan menghasilkan uang.
4. Fokus pada Rekrutmen daripada Penjualan
Bisnis MLM seringkali lebih fokus pada merekrut anggota baru daripada menjual produk. Hal ini dapat mengakibatkan over-supply di pasar dan membuat produk sulit dijual. Jika Anda lebih fokus pada merekrut anggota baru daripada menjual produk, Anda mungkin akan kehilangan uang Anda.
4.1 Piramida Investasi
Beberapa perusahaan MLM mengambil bentuk piramida investasi. Ini berarti mereka hanya menjanjikan penghasilan dari merekrut anggota baru, bukan dari penjualan produk. Ini ilegal di Indonesia dan bisa berakhir dengan hukuman penjara.
5. Kesulitan Merekrut Anggota
Salah satu tantangan utama dalam bisnis MLM adalah merekrut anggota baru. Meskipun banyak orang tertarik dengan ide penghasilan pasif dan fleksibilitas waktu yang ditawarkan oleh MLM, kenyataannya merekrut anggota baru tidaklah mudah.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Persaingan yang ketat:
Ada banyak perusahaan MLM yang menawarkan produk serupa dan memperebutkan pasar yang sama. Oleh karena itu, merekrut anggota baru bisa menjadi tugas yang sulit karena calon anggota biasanya sudah didekati oleh perusahaan MLM lain.
2. Kepercayaan yang rendah:
MLM seringkali dianggap sebagai bentuk penipuan atau skema cepat kaya oleh banyak orang. Hal ini membuat orang enggan untuk bergabung dengan perusahaan MLM.
3 .Kurangnya keterampilan pemasaran:
Banyak orang yang bergabung dengan MLM tidak memiliki keterampilan pemasaran yang cukup untuk merekrut anggota baru. Mereka tidak tahu bagaimana cara menjual produk dan menarik minat calon anggota.
4. Persyaratan target yang ketat:
Beberapa perusahaan MLM memiliki persyaratan target yang sangat ketat untuk dapat mempertahankan status anggota aktif dan memperoleh penghasilan. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi anggota baru yang tidak dapat mencapai target tersebut.
5. Lingkaran sosial yang terbatas:
Sebagian besar perusahaan MLM menekankan pada perekrutan anggota baru dari lingkaran sosial kita sendiri, seperti keluarga, teman, dan rekan kerja. Namun, lingkaran sosial yang terbatas dapat membuat proses merekrut anggota baru menjadi sulit dan terhambat.
Kesulitan dalam merekrut anggota baru dapat berdampak negatif pada penghasilan dan keberhasilan bisnis MLM. Oleh karena itu, penting untuk memiliki keterampilan pemasaran yang cukup dan berfokus pada merekrut anggota baru dari berbagai sumber, bukan hanya dari lingkaran sosial kita sendiri.
Kesimpulan
bisnis MLM memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para anggotanya. Tidak hanya masalah kepercayaan publik yang rendah, tetapi juga kesulitan dalam merekrut anggota baru, persaingan yang ketat, persyaratan target yang ketat, dan lingkaran sosial yang terbatas.
Namun, bukan berarti bahwa bisnis MLM tidak memiliki potensi keuntungan yang besar. Dengan keterampilan pemasaran yang cukup dan fokus pada merekrut anggota baru dari berbagai sumber, bisnis MLM dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk bergabung dengan bisnis MLM, penting untuk memahami tantangan dan risiko yang terkait dengan bisnis ini.
Selain itu, pastikan untuk melakukan penelitian yang cukup tentang perusahaan MLM yang ingin diikuti dan fokus pada membangun keterampilan pemasaran yang cukup untuk mengatasi kesulitan dalam merekrut anggota baru.