Candi adalah sebuah struktur arkeologis yang merupakan monumen atau situs budaya yang terbuat dari batu atau bahan lain yang dianggap penting secara historis atau keagamaan.
Candi umumnya dibangun sebagai tempat suci atau tempat peribadatan bagi agama Hindu atau Buddha di Indonesia. Candi dapat terdiri dari satu atau lebih bagian, termasuk bangunan utama, prasada (temple tower), dan arca (statue).
Candi biasanya terletak di lokasi yang dikenal sebagai kompleks candi, yang dapat mencakup area yang lebih luas dan menampilkan berbagai macam struktur lainnya seperti teras, prasada, dan arca.
Beberapa candi yang terkenal di Indonesia meliputi Candi Borobudur di Jawa Tengah, Candi Prambanan di Jawa Tengah, dan Candi Penataran di Jawa Timur.
Menjelajahi Candi Prambanan Yogyakarta
Candi Prambanan
Wisata asik dan seru tapi bisa dapat ilmu pengetahuan?? Ini dia,, Candi Prambanan yang terkenal itu. Pastinya tau kan dengan Candi yang bersejarah ini. Nah,, buat kalian yang baru pertama kali ke tempat ini tak usah kawatir jika tak cukup dana buat bayar guide.
Disini kita nanti juga bisa beli buku atau brosur lengkap tentang cerita dan sejarah Candi Prambanan ini. Harga cuma sepuluh ribu rupiah saja sudah dapat lengkap. Yuuk, kita pelajari lebih lengkapnya.
Candi Prambanan
Sebelum masuk kita parkir dulu di tempat parkir , parkirannya luas loh. Setelah parkir kita menuju ke area loket, harga tiket masuk nya relatif murah juga. Untuk harga tiket masuk wisatawan domestik hanya 30 ribu rupiah per orang, untuk umum atau dewasa.
Untuk anak-anak 15 ribu rupiah per orang dan untuk pelajar hanya 15 ribu rupiah. Tempat wisata Candi Prambanan ini buka setiap hari dari jam 6 pagi sampai sore jam 17.15 WIB. Jadi jika kalian mau wisata kesini jangan sore-sore ya, keburu tutup nanti.
Tempat Parkir Wisata Candi Prambanan Antrian Masuk Candi Prambanan
Candi ini berada di Kota Istimewa Yogyakarta, Indonesia loh Guys. Jangan salah dengan Kota ini, Jogjakarta memang istimewa dan kaya akan budaya, seni dan terkenal akan wisatanya sekarang. Salah satunya ini, candi Prambanan yang tak asing terdengar di telinga. Tak hanya terkenal di Indonesia aja, tapi sampai seluruh dunia juga loh.
Lokasi Candi Prambanan Yogyakarta
Lokasi Candi Roro Jonggrang yang sering disebut Candi Prambanan terletak persis di perbatasan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, kurang lebih 17 km ke arah timur dari kota Yogyakarta atau kurang lebih 53 km sebelah barat kota Solo.
Komplek Candi Prambanan ini masuk ke dalam 2 wilayah, yakni komplek bagian barat masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan bagian timur masuk wilayah Provinsi Jawa Tengah. Percandian Prambanan berdiri di sebelah Timur sungai Opak kurang lebih 200 m sebelah utara Jl. Raya Yogya-Solo.
Asal Usul Candi Prambanan Yogyakarta
Gugusan Candi ini dinamakan “PRAMBANAN” karena terletak di daerah Prambanan. Tepatnya di Desa Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Nama “RORO JONGGRANG” berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis jangkung Putri Prabu Boko.
Sejarah Candi Prambanan Yogyakarta
Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah kelompok percandian Hindu yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada candi ini menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka tahun 856 Masehi “Prasasti Siwarghra” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar.
Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi di daerah ini ditambah terjadinya gempa bumi serta beberapa kali meletusnya Gunung Merapi menjadikan Candi Prambanan runtuh tinggal puing-puing batu yang berserakan. Sungguh menyedihkan itulah keadaan pada saat penemuan kembali candi Prambanan.
Usaha pemugaran yang dilaksanakan pemerintah Hindia Belanda berjalan sangat lamban dan akhirnya pemugaran itu diselesaikan oleh bangsa Indonesia. Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran candi induk Roro Jonggrang secara resmi dinyatakan selesai oleh Dr. Ir. Sukarno sebagai Presiden Republik Indonesia pertama.
Sampai sekarang pekerjaan pemugaran candi dilanjutkan, yaitu pemugaran Candi Brahma dan Candi Wisnu. Candi Brahma dipugar mulai tahun 1977 dan selesai serta diresmikan pada tanggal 23 Maret 1987. Sedangkan Candi Wisnu dipugar pada tahun 1982, selesai dan diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 27 April 1991.
Komplek percandian Prambanan terdiri atas latar bawah, latar tengah dan latar atas (latar pusat) yang makin ke arah dalam makin tinggi letaknya. Berturut-turut luasnya : 390 meter persegi, 222 meter persegi dan 110 meter persegi. Latar bawah tak berisi apapun. Di dalam latar tengah terdapat reruntuhan candi-candi Perwara.
Apabila seluruhnya telah selesai dipugar, maka akan ada 224 buah candi yang ukurannya semua sama yaitu luas dasar 6 meter persegi dan tingginya 14 meter. Latar pusat adalah latar terpenting diatasnya berdiri 16 buah candi besar dan kecil.
Candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang saling berhadapan. Deret pertama yaitu Candi Siwa, Candi Wisnu, dan Candi Brahma. Deret kedua yaitu Candi Nandi, Candi Angsa dan Candi Garuda.
Pada ujung-ujung lorong yang memisahkan kedua deretan candi tersebut terdapat Candi Apit. Delapan candi lainnya lebih kecil. 4 diantaranya Candi Kelir dan 4 candi lainnya disebut Candi Sudut. Secara keseluruhan percandian ini terdiri atas 240 buah candi.
Candi-Candi Di Prambanan
1. Candi Siwa
Candi Siwa dengan luas dasar 34 meter persegi dan tinggi 47 meter adalah yang terbesar dan terpenting.
Dinamakan Candi Siwa karena di dalamnya terdapat arca Siwa Mahadewa yang merupakan arca terbesar. Bangunana ini dibagi atas 3 bagian secara vertikal kaki,tubuh dan kepala/atap,kaki candi menggambarkan “dunia bawah” tempat manusia yang masih diliputi hawa nafsu.
Tubuh candi menggambarkan “dunia tengah” tempat manusia yang telah meninggalkan keduniawian dan atap melukiskan “dunia atas” tempat para dewa.
Gambar kosmos nampak pula dengan adanya arca dewa-dewa dan makhluk-makhluk surgawi yang menggambarkan Gunung Mahameru (Gunung Everest di India) tempat para dewa.
Percandian Prambanan merupakan replika gunung itu terbukti dengan adanya arca-arca dewa Lokapala yang terpahat pada kaki candi Siwa. 4 pintu masuk pasa candi itu sesuai dengan keempat arah mata angin.
Pintu utama menghadap ke timur dengan tangga masuknya yang terbesar. Di kanan – kirinya berdiri 2 arca raksasa penjaga dengan membawa gada yang merupakan manifestasi dari Siwa.
Di dalam candi terdapat 4 ruangan yang mengahadap ke empat arah mata angin dan mengelilingi ruangan terbesar yang ada di tengah-tengah. Kamar terdepan kosong, sedangkan ketiga kamar lainnya masing-masing berisi Arca-arca : Siwa Maha Guru, Ganesha dan Durga.
Dasar kaki candi dikelilingi selasar yang dibatasi oleh pagar langkan. Pada dinding langkan sebelah dalam terdapat relief cerita Ramayana yang dapat diikuti dengan cara “pradaksina” ( berjalan searah jarum jam) mulai dari pintu utama.
Hiasan-hiasan pada dinding sebelah luar berupa “kinari-kinari” (makhluk bertubuh burung berkepala manusia), “kalamakara” (kepala raksasa yang lidahnya berwujud sepasang mitologi) dan makhluk surgawi lainnya. Atap candi bertingkat – tingkat dengan susunan yang amat komplek msing-masing dihiasi sejumlah “ratna” dan puncaknya terdapat “ratna” terbesar.
A. Arca Siwa Mahadewa
Menurut ajaran Trimurti-Hindu, yang paling dihormati adalah Dewa Brahma sebagai pencipta alam, kemudian Dewa Wisnu sebagai pemelihara dan Dewa Siwa sebagai perusak alam. Tetapi di India maupun di Indonesia, Siwa adalah yang paling terkenal.
Di Jawa, ia dianggap yang tertinggi, karenanya ada yang menghormatinya sebagai Mahadewa. Arca ini mempunyai tinggi 3 meter berdiri di atas landasan batu setinggi 1 meter.
Di antara kaki arca dan landasannya terdapat batu bundar berbentuk bunga teratai. Arca ini menggambarkan raja Balitung, tanda-tanda sebagai Siwa adalah tengkorak diatas bulan sabit pada mahkotanya, mata ketiga pada dahinya, bertangan 4 berselempangkan ular, kulit harimau di pinggangnya serta senjata Trisula pada sandaran arcanya.
Tangan-tangannya memegang kipas, tasbih, tunas bunga teratai dan benda bulat seperti benih alam semesta. Raja Balitung dipandang sebagai penjelmaan Siwa sehingga setelah wafat dicandikan sebagai Siwa oleh keturunan dan rakyatnya.
B. Arca Siwa Maha Guru
Arca ini berwujud seorang tua berjanggut yang berdiri dengan perut gendut. Tangan kanan memegang tasbih, tangan kiri memegang kendi dan bahunya terdapat kipas. Semuanya adalah tanda-tanda seorang pertapa. Trisula yang terletak disebelah kanan belakangnya menandakan senjata khas Siwa.
Arca ini menggambarkan seorang pendeta alam dalam istana Raja Balitung sekaligus seorang penasehat dan guru. Karena besar jasanya dalam menyebarkan agama Hindu-Siwa, maka ia dianggap sebagai salah satu aspek (bentuk) dari Siwa.
C. Arca Ganesha
Arca ini berwujud manusia berkepala gajah bertangan 4 yang sedang duduk dengan perut gendut. Tangan-tangan belakangnya memegang tasbih dan kampak, sedangkan tangan-tangan depannya memegang patahan gadingnya sendiri dan sebuah mangkuk. Ujung belalainya dimasukkan ke dalam mangkuk itu yang menggambarkan bahwa ia tak pernah puas meneguk ilmu pengetahuan.
Ganesha memang menjadi lambang kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan, penghalau segala kesulitan. Pada mahkotanya terdapat tengkorak dan bulan sabit sebagai tanda bahwa ia anak Siwa dan Uma, istrinya. Arca ini menggambarkan putera mahkota sekaligus panglima perang Raja Balitung.
D. Arca Durga atau Roro Jonggrang
Arca ini berwujud seorang wanita bertangan 8 yang memegang beraneka ragam senjata : Cakra, Gada, anak panah, ekor banteng, sankha, perisai, busur, panah dan rambut berkepala raksa Asura. Ia berdiri diatasa banteng Nandi dalam sikap “tribangga” (3 gaya gerak yang membentuk 3 lekukan tubuh).
Banteng Nandi sebenarnya penjelmaan dari Asura yang menyamar. Durga berhasil mengalahkannya dan menginjaknya sehingga dari mulutnya keluarlah Asura yang lalu ditangkapnya. Ia adalah salah satu aspek dari “sakti” (istri) Siwa.
Menurut mitologi ia tercipta dari lidah-lidah api yang keluar dari tubuh para dewa. Durga adalah Dewi Kematian, karenanya arca ini menghadap ke utara yang merupakan mata angin kematian. Sebenarnya arca ini sangat indah jika dilihat dari kejauhan nampak seperti hidup dan tersenyum namun hidungnya yelah dirusak oleh tangan-tangan jahil. Arca ini menggambarkan permaisuri Raja Balitung.
2. Candi Brahma
Candi Brahma saat ini masih dalam perbaikan dan masih dalam tahap penyempurnaan. Luas dasar Candi ini 20 meter persegi dan tingginya 37 meter. Di dalamnya berdiri satu arca Brahma berkepala 4 dan berlengan 4. Arca ini sebenarnya sangat indah tetapi sudah dirusak oleh tangan-tangan jahil yang tak bertanggung jawab.
Salah satu tangan arca ini memegang tasbih dan yang tangan satunya memegang “kamandalu” tempat air. Keempat wajahnya menggambarkan keempat kitab suci Weda masing masing menghadap keempat arah mata angin. Keempat lengannya menggambarkan keempat arah mata angin. Sebagai Pencipta ia membawa air karena seluruh alam keluar dari air.
Tasbih menggambarkan waktu. Dasar kaki candi juga dikelilingi oleh selasar yang dibatasi pagar langkan dimana pada dinding langkan sebelah kanan terpahat relief lanjutan cerita Ramayana dan relief serupa pada candi Siwa hingga tamat.
3. Candi Wisnu
Bentuk, ukuran relief dan hiasan dinding luarnya sama dengan candi Brahma. Luas dasar candi ini 20 meter persegi dan tingginya 37 meter. Di dalamnya ada satu – satunya ruangan yang berdiri arca Wisnu bertangan 4 yang memegang Gada, Cakra, Tiram. Pada dinding langkan sebelah dalam terpahat relief cerita Kresna sebagai “Avatar” atau penjelmaan Wisnu dan Balarama (Baladewa) kakaknya.
4. Candi Nandi
Candi Nandi ini luas dasarnya 15 meter persegi dan tingginya 25 meter. Di dalamnya ada satu-satunya ruangan yang terbaring arca seekor lembu jantan dalam sikap merdeka dengan panjang kurang lebih 2 meter. Di sudut belakangnya terdapat arca dewa Candra. Candra yang bermata tiga berdiri diatas kereta yang ditarik 10 ekor kuda. Surya berdiri diatas kereta yang ditarik oleh 7 ekor kuda.
5. Candi Angsa
Candi ini mempunyai satu ruangan yang tak berisi apapun. Luas dasar Candi ini 13 meter persegi dan tingginya 22 meter. Mungkin ruangan ini hanya dipakai untuk kandang angsa hewan yang biasa dikendarai oleh Brahma.
6. Candi Garuda
Bentuk, ukuran dan hiasan dindingnya sama dengan candi Angsa. Luas dasarnya 13 meter persegi dan tingginya 22 meter. Di dalam satu-satunya ruangan yang ada terdapat arca kecil yang berwujud seekor garuda diatas seekor naga. Garuda ini adalah kendaraan Dewa Wisnu.
7. Candi Apit
Luas dasar Candi ini 6 meter persegi dengan tinggi 16 meter. Ruangannya kosong. Mungkin candi ini digunakan untuk bersemedi sebelum memasuki candi-candi induk. Karena keindahannya , Candi ini mungkin dipergunakan untuk menanamkan estetika dalam komplek percandian Prambanan.
8. Candi Kelir
Luas dasar Candi ini 1,55 meter persegi dan tingginya 4,10 meter. Candi ini tidak mempunyai tangga masuk seperti candi-candi yang lainnya. Fungsi candi ini adalah sebagai penolak bala.
9. Candi Sudut
Ukuran candi-candi ini sama dengan candi Kelir. Luas dasarnya 1,55 meter persegi dan tingginya 4,10 meter. Candi ini tak mempunyai tangga masuk seperti candi yang lainnya.
Setelah keluar dari Candi Prambanan kita menuju ke arah candi di sekitar Prambanan ini, dan kita bisa melihat banyak reruntuhan candi-candi. Dan ada pula ayunan dan mainan yang lainnya di komplek ini.
Candi-candi Lain di Sekitar Prambanan
1. Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu
Ketiga candi Budha ini tinggal reruntuhan kecuali candi Sewu yang masih bisa dinikmati keindahannya. Tapi sekarang ini candi-candi tersebut sudah diperbaiki dan mulai dibangun lagi untuk menambah keindahan wisata di komplek Candi Prambanan. Semua candi ini terletak dalam komplek Taman Candi Prambanan.
2. Candi Plaosan
Candi Plaosan ini letaknya kurang lebih 1 kilometer ke arah timur dari Candi Sewu. Candi ini dibangun pada pertengahan abad 9 Masehi oleh Rakai Pikatan sebagai hadiah kepada permaisurinya. Kelompok Candi Plaosan Lor (utara ) terdiri atas 2 candi induk, 58 Perwara dan 126 buah stupa.
Kelompok Candi Plaosan Kidul ( selatan ) hanya berupa sebuah candi. Halaman candi induk terbagi 2 yang masing-masing diatasnya terdiri sebuah biara bertingkat dua. Tingkat atas untuk tempat tinggal para pendeta Budha dan tingkat bawah untuk kegiatan keagamaan.
3. Candi Sojiwan
Candi Sojiwan ini terletak kurang lebih 2 kilometer ke arah tenggara dari percandian Prambanan. Sebagian besar hanya berupa reruntuhan. Pada kaki candi terpahat relief cerita binatang yang mengandung nilai-nilai filsafat.
4. Candi Boko (Keraton Ratu Boko)
Candi Boko ini terletak kurang lebih 3 kilometer ke arah selatan dari percandian Prambanan, berdiri diatas Bukit Kidul yang merupakan lanjutan dari pegunungan Seribu dengan pemandangan alam yang indah permai disekitarnya. Bangunan ini sangat unik, berbeda dengan bangunan-bangunan lain sesamanya dan lebih mengesankan bagaikan sebuah keraton (istana).
Diperkirakan Balaputera Dewa dari dinasti Syailendra yang beragama Budha mendirikannya pada pertengahan abad 9 Masehi sebagai benteng pertahanan yang strategis terhadap Rakai Pikatan. Menurut legenda disinilah letak istana Ratu Boko, ayah Putri Roro Jonggrang.
5. Candi Banyunibo
Candi Banyunibo ini terletak kurang lebi 200 meter ke arah tenggara dari candi Boko, berdiri diatas sebuah lembah. “ Banyu” berarti “air”, “nibo” berarti “jatuh menetes”. Keduanya memiliki makna penting bagi lingkungan masyarakat Jawa. Arca-arca bodhisatwa terpahat pada dinding luarnya.
Dinding ini dihias dengan amat indahnya. Biara Budha yang dibangun pada kurang lebih abad 8 Masehi ini terletak pada sisi kiri jalan raya Yogya-Solo, masuk kurang lebih 500 meter ke arah utara. Bangunan dengan panjang 17,32 meter dan lebar 10 meter ini merupakan candi yang telah hilang.
6. Candi Sari
“Sari” berarti “indah” atau “cantik” sesuai dengan bentuknya yang ramping. Mungkin karena keindahannya yang menarik perhatian candi ini dinamakna Candi Sari. Puncak atapnya berhiaskan 9 stupa.
7. Candi Kalasan
Peninggalan agama Budha tertua di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah adalah candi Kalasan. Letak pada sisi sebelah kanan jalan raya Yogya-Solo kilometer 13 masuk beberapa puluh meter ke arah selatan.
Candi ini didirikan oleh Panangkaran, raja kedua dari Kerajaan Mataram Kuno pada abad 8 Masehi sebagai persembahan kepada Dewi Tara. Keindahan hiasan dan relief-relief di candi ini disebabkan oleh penggunaan sejenis semen kuno “bajralepa”.Candi ini dianggap permata kesenian Jawa Tengah.
Candi Sambisari ini terletak kurang lebih 5,5 kilometer dari percandian Prambanan ke arah barat dan kurang lebih sekitar 2,5 kilometer ke arah utara dari jalan raya Yogya-Solo. Setelah terpendam selama berabad-abad karena letusan erapi, pada bulan Juli 1966 ditemukan kembali secara kebetulan oleh seorang petani yang sedang mengerjakan sawahnya.
Pada tahun 1986 telah selesai di pugar. Keunikan candi ini terletak 6,5 meter dibawah permukaan tanah dan tak mempunyai kaki candi yang sebenarnya. Bangunan ini terdiri atas sebuah candi induk dan tiga candi perwara yang tak bertubuh dan tak berkaki.
Fasilitas
Pada sisi-sisi luar dinding candi induknya terdapat relung-relung yang berisi arca-arca: Durga, Ganesha, dan Siwa Mahaguru.Didalam ruangannya terdapat Lingga dan Yoni, dua aspek dari Siwa. Kesatuan keduanya melambangkan totalitas dan kesuburan. Candi Hindu ini diperkirakan mulai berdiri antara sekitar812-838 Masehi.
Setelah puas berkeliling, kita ke arah pintu keluar di sebelah timur komplek Prambanan. Ada kandang rusa nih, lucu-lucu rusanya. Ada banyak ekor rusa dengan tutul-tutul putih di badannya yang sedang melahap makanannya, ada pula yang sedang minum dan bersantai di bawah pohon.
Jalan berikutnya menuju area Cafe dan souvenir shop. Jika perut lapar di tempat ini kita bisa beristirahat sejenak sambil menikmati menu makanan disini.
Komplek wisata Candi Prambanan ini termasuk komplit akan fasilitasnya. Sebelum keluar dari Candi ini kita akan disuguhi banyak cinderamata khas wisata ini, pernak pernik, hiasan, pakaian, topi,tas,dll serta makanan oleh-oleh khas dari wisata Candi Prambanan ini.
Kita bisa borong oleh-oleh sepuasnya disini, murah juga harganya. Ada pula yang harga serbu atau serba seribu saja, ada gelang, kalung, gantungan kunci, bross, dll, murah kan.
Nah, seru bukan perjalanan kali ini di Candi Prambanan ini. Bagi kalian yang belum pernah kesini harus nyobain kesini ya, seru pastinya. Salam piknik.