Bumi dan Kepadatan Penduduk: Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit?

sumber foto: freepik.com

Apakah Bumi memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit orang? Pertanyaan ini telah menjadi perdebatan yang menarik di Quora yang merupakan situs pertukaran pengetahuan.

Mengutip dari sebuah simulasi yang disajikan oleh Youtube Channel Vsauce, ketika 7 milyar manusia ditumpuk di dalam Grand Canyon, ternyata mereka hanya menjadi sebuah tumpukan kecil di dalam rongga besar Grand Canyon tersebut.

Bacaan Lainnya

Sebagai informasi, luas daratan Bumi mencapai sekitar 150 juta km persegi. Jadi, jika kita menghitung secara kasar, kepadatan penduduk Bumi adalah 7.000.000.000/150.000.000 manusia per km², yaitu hanya sekitar 47 manusia per km². Sepertinya angka yang relatif sepi, bukan?

Namun, kenyataannya berbeda jauh dari angka tersebut. Banglades dan Macau menunjukkan contoh ekstrem kepadatan penduduk di dunia.

Bangladesh menjadi negara dengan kepadatan penduduk ke-10 tertinggi di dunia, dengan 1.200 manusia per km², sementara Macau menempati peringkat pertama dengan 21.000 manusia per km². Mengapa bisa demikian?

Penyebabnya adalah manusia cenderung memilih tempat tinggal yang lebih kondusif bagi kehidupan mereka. Misalnya, orang cenderung lebih memilih tinggal di pinggir pantai, sepanjang pinggir sungai, di pegunungan, atau di daerah yang secara alamiah mendukung keberlangsungan hidup.

Sebaliknya, tempat-tempat yang menantang, seperti padang gurun yang panas seperti outback Australia, atau dataran es di Antartika, menjadi kurang diminati sebagai tempat hunian manusia.

Maka dari itu, apakah Bumi memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit orang? Jawabannya tidak dapat diberikan secara universal, karena bergantung pada perspektif masing-masing individu atau negara.

Sebagai contoh, orang Rusia mungkin akan menyatakan bahwa kepadatan penduduk mereka hanya sekitar 9 manusia per km². Di Indonesia, angka kepadatan penduduk lebih tinggi, yaitu sekitar 150 manusia per km², sementara di India mencapai 460-an manusia per km².

Di perkotaan, masalah kepadatan penduduk sering kali lebih terasa. Jakarta, sebagai ibukota Indonesia, memiliki kepadatan penduduk sekitar 4.380 orang per km². Sebagai akibatnya, banyak orang di kota ini mengeluhkan tentang padatnya wilayah tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa perubahan teknologi dapat membawa dampak besar bagi kehidupan manusia. Jika teknologi di masa depan memungkinkan kita untuk menciptakan planet kita menjadi sebuah kota raksasa seperti Coruscant, mungkin pada saat itu pertanyaan tentang kepadatan penduduk tidak lagi relevan.

Teknologi dapat membuka peluang untuk mengeksplorasi ruang angkasa dan mencari tempat hunian baru di luar Bumi.

Dalam kesimpulannya, kepadatan penduduk di Bumi adalah fenomena yang kompleks dan sangat relatif. Setiap tempat memiliki karakteristik dan tantangan sendiri dalam mengelola jumlah penduduk yang ada.

Semoga dengan memahami fakta-fakta ini, kita dapat lebih bijaksana dalam mengelola sumber daya dan lingkungan kita untuk kesejahteraan bersama. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Pos terkait