Gelombang panas atau suhu ekstrem adalah kejadian cuaca yang sering terjadi di berbagai negara. Hal ini terjadi ketika suhu udara mencapai level yang sangat tinggi, melebihi rata-rata suhu udara yang biasa terjadi di suatu wilayah.
Penyebab Gelombang Panas
Menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas biasanya terjadi secara berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut. Selama gelombang panas, suhu maksimum harian biasanya lebih tinggi hingga 5°C atau lebih dari suhu maksimum rata-rata harian.
Berdasarkan informasi dari situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang panas dapat terjadi akibat adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah. Hal ini merupakan dampak dari anomali dinamika atmosfer yang menyebabkan aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas.
Selain itu, gelombang panas juga dapat terjadi akibat perubahan iklim global. Perubahan iklim global membuat suhu udara semakin tinggi dari tahun ke tahun, yang berdampak pada peningkatan suhu udara dan terjadinya gelombang panas.
Fenomena gelombang panas sering terjadi di wilayah lintang menengah tinggi seperti di Eropa dan Amerika. Penyebabnya adalah karena sistem tekanan tinggi yang berkembang di suatu daerah, sehingga menyebabkan panas meningkat dan awan sulit tumbuh di daerah tersebut.
Dampak Gelombang Panas
Menurut detikEdu, gelombang panas memberikan dampak yang bervariasi terhadap kehidupan manusia. Dampak gelombang panas bisa mempengaruhi kesehatan manusia dan juga sumber daya yang tersedia.
Efek gelombang panas pada kesehatan bergantung pada intensitas dan durasi suhu, aklimatisasi, adaptasi populasi, infrastruktur, dan kesiapsiagaan. Jika faktor yang membantu mengurangi dampak negatif gelombang panas belum tersedia, maka dapat menyebabkan gejala serius seperti heat exhaustion dan heat stroke.
Heat stroke adalah kondisi di mana seseorang kehilangan kesadaran dan kulitnya menjadi hangat serta kering. Kondisi ini disebabkan karena tubuh tidak dapat mengendalikan suhu yang tinggi. Gejala lain dari kondisi ini adalah bengkak pada anggota gerak bawah, ruam panas di leher, kram, sakit kepala, mudah marah, lemah, dan lesu.
Anak-anak dan orang tua memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi akibat gelombang panas. Respon terhadap gelombang panas berbeda-beda tergantung pada kemampuan tubuh individu. Oleh karena itu, kita semua harus tetap waspada dan mengikuti imbauan yang diberikan.
Gelombang panas juga berdampak pada sektor pertanian dan lingkungan. Tanaman dan hewan dapat mati akibat suhu yang terlalu tinggi, sementara hutan dan lahan gambut dapat terbakar karena kondisi yang kering dan panas.
Cara Menghadapi Gelombang Panas
Menurut Live Science, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi gelombang panas:
- Minum air secukupnya, minimal 2 liter jika berada di dalam ruangan. Jika berada di luar ruangan, sebaiknya minum 1-2 liter air per jam. Hindari minuman berkafein dan beralkohol.
- Mengenakan pakaian longgar dan berbahan ringan agar sirkulasi udara lebih lancar. Selain itu, gunakan topi atau payung untuk melindungi diri dari sinar matahari langsung.
- Hindari kegiatan di luar ruangan pada siang hari, karena suhu udara lebih tinggi pada siang hari dan dapat meningkatkan risiko heat stroke dan dehidrasi.
- Makan dengan porsi kecil dan sering daripada makan sekali dengan porsi besar saat terjadi gelombang panas.