Ikan Oarfish dan Mitos Hubungannya dengan Bencana Alam: Klarifikasi dari Para Ahli

sumber foto: oceanfauna.com

Ikan oar atau oarfish seringkali dikaitkan dengan mitos bahwa kehadirannya di permukaan laut merupakan pertanda akan datangnya bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.

Fenomena ini sering menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di dekat lokasi penemuan ikan ini.

Bacaan Lainnya

Beberapa waktu lalu, kepanikan muncul di sekitar perairan Taiwan ketika seorang pengguna media sosial membagikan penemuan ikan oarfish.

Unggahan tersebut mengandung narasi yang menyatakan bahwa ikan oarfish yang naik ke permukaan menandakan akan terjadi bencana alam.

Hal ini mendapat banyak perhatian dari masyarakat dengan jumlah tayangan, suka, dan retweet yang tinggi.

Namun, para ahli menepis mitos tentang hubungan langsung antara kemunculan ikan oarfish dan bencana alam.

Belum Ada Bukti Hubungan Oarfish dan Bencana Alam

Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada bukti empiris yang menunjukkan bahwa kemunculan ikan oarfish di permukaan laut merupakan tanda adanya gempa bumi atau tsunami.

Selvia Oktaviyani, seorang peneliti dari Pusat Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), juga menyatakan bahwa belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan bahwa kemunculan ikan oarfish berhubungan langsung dengan bencana alam.

Ikan Perairan Dalam Diduga Lebih Sensitif

Ikan oarfish kemungkinan muncul ke permukaan karena faktor dinamika oseanografi, kondisi kesehatan ikan tersebut, atau usia ikan.

Dalam konteks ini, para ilmuwan di Jepang memperdebatkan peran ikan oarfish sebagai indikator gempa bumi.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa ikan yang hidup di perairan dalam seperti oarfish memiliki sensitivitas tinggi terhadap pergerakan atau pergeseran kerak bumi. Namun, tidak ada kesimpulan pasti tentang hal ini.

Ciri Ikan Oarfish

Ikan oarfish sendiri adalah jenis ikan laut dalam yang sangat jarang muncul ke permukaan. Mereka termasuk dalam kategori ikan bertulang sejati (bony fishes) dan merupakan ikan bertulang sejati terpanjang di dunia.

Ukuran maksimum ikan oarfish bisa mencapai 17 meter dengan berat mencapai 600 kg untuk jenis giant oarfish atau Regalecus glesne.

Meskipun demikian, tidak ada bukti bahwa ikan oarfish memiliki sifat agresif atau berbahaya bagi manusia.

Mereka cenderung menjadi pemakan plankton dan tidak memiliki sisik pada tubuhnya. Karena ketidakterlihatan dan jarangnya muncul ke permukaan laut, ikan oarfish menjadi makhluk misterius yang menarik perhatian banyak orang.

Secara keseluruhan, mitos tentang ikan oarfish sebagai petanda bencana alam sebaiknya dilihat dengan skeptis dan didasari oleh bukti ilmiah yang kuat.

Meskipun kehadiran ikan ini sering kali menjadi sorotan dan menimbulkan spekulasi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap rahasia di balik misteri ikan oarfish.

Pos terkait