Sam Altman: Pengusaha dan Ahli Teknologi di Balik Keberhasilan ChatGPT dan OpenAI

ilustrasi oleh: tim wowhii.com

ChatGPT, sebuah sistem komunikasi berbasis kecerdasan buatan (AI), sedang populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Beberapa tokoh bahkan telah mencoba menguji kemampuan ChatGPT dengan memberikan pertanyaan yang rumit.

Bacaan Lainnya

Hasilnya, ChatGPT mampu memberikan penjelasan yang sangat baik atas pertanyaan tersebut, bahkan sebanding dengan penjelasan yang diberikan oleh manusia.

Kemunculan ChatGPT diperkirakan akan semakin menggeser peran manusia.

Siapa orang di balik ChatGPT?

Pencipta ChatGPT adalah Sam Altman. Menurut laporan Euro News, Altman mulai terlibat dalam dunia teknologi ketika ia menjadi mahasiswa pada tahun 2005.

Seperti Steve Jobs, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg, Altman memutuskan untuk meninggalkan studinya di jurusan ilmu komputer di Universitas Stanford.

Altman memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan bernama Loopt, yang memungkinkan pengguna untuk membagikan geolokasi mereka.

Ia juga bergabung dengan Y Combinator (YC), akselerator utama bagi perusahaan rintisan teknologi, yang juga membantu meluncurkan perusahaan seperti Airbnb, Reddit, Dropbox, dan Coinbase.

Dengan bantuan Y Combinator, Loopt semakin terkenal dan berhasil mengumpulkan modal lebih dari 30 juta dolar AS sebelum akhirnya diadopsi secara luas oleh Apple dan Blackberry.

Setelah tujuh tahun, Loopt mengalami kegagalan dan dijual ke perusahaan teknologi keuangan Amerika, Green Dot, dengan harga lebih dari 42 juta dolar AS.

Namun, Altman sudah menjadi tokoh yang cukup terkenal di Silicon Valley. Dua tahun kemudian, ia terpilih sebagai presiden Y Combinator, menggantikan Paul Graham, seorang ilmuwan komputer asal Amerika Serikat.

Altman kemudian bergabung dengan Elon Musk, Reid Hoffman (pendiri LinkedIn), dan sponsor lainnya pada tahun 2015 untuk mendirikan OpenAI, sebuah perusahaan penelitian dan penerapan kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan untuk mempromosikan serta mengembangkan AI yang bersahabat dan bermanfaat bagi manusia.

Pada tahun 2016, Altman pertama kali mengumumkan bahwa OpenAI sedang membangun General Artificial Intelligence (GAI). Pada tanggal 5 Januari 2021, OpenAI merilis DALL-E, sebuah AI yang mampu menghasilkan gambar berdasarkan deskripsi pengguna.

Pada bulan November 2022, perusahaan tersebut meluncurkan ChatGPT, salah satu model AI tercanggih saat ini.

ChatGPT mampu menghasilkan teks sesuai permintaan menggunakan AI canggih, seperti skenario, lirik, cerita, dan presentasi.

Menurut Finty, kekayaan Sam Altman diperkirakan mencapai 250 juta dolar AS atau sekitar 3,7 triliun rupiah.

Namun, angka pasti kekayaan Altman mungkin lebih besar lagi karena ia telah melakukan banyak investasi di perusahaan besar.

Setelah mendirikan OpenAI, Sam Altman terus memimpin perusahaan tersebut dalam melakukan riset dan pengembangan kecerdasan buatan.

Perusahaan ini berfokus pada menciptakan kecerdasan buatan yang bersahabat dan bermanfaat bagi manusia, serta mendorong penggunaan teknologi AI secara bertanggung jawab.

OpenAI merilis DALL-E

Pada 5 Januari 2021, OpenAI merilis DALL-E, model AI yang dapat menghasilkan gambar-gambar berdasarkan deskripsi yang diberikan pengguna.

Kemudian, pada November 2022, perusahaan ini meluncurkan ChatGPT, salah satu model AI tercanggih hingga saat ini.

ChatGPT adalah program komputer yang menggunakan algoritma deep learning untuk mempelajari dan menghasilkan teks secara otomatis.

Program ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan teks dengan gaya dan format yang berbeda-beda, seperti skenario, lirik, cerita, dan presentasi, hanya dengan meminta input atau permintaan dari pengguna.

Kehadiran ChatGPT memang telah membawa perubahan signifikan pada bidang kecerdasan buatan dan teknologi informasi secara umum.

Namun, walaupun teknologi ini terus berkembang dan semakin canggih, manusia masih memiliki peran penting dalam mengembangkan dan mengontrol penggunaannya.

Meskipun demikian, Sam Altman dan OpenAI tetap memprioritaskan pengembangan kecerdasan buatan yang mampu memberikan manfaat bagi manusia, dan menghindari potensi dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh teknologi ini.

Manusia masih dibutuhkan?

Sam Altman adalah seorang pengusaha dan ahli teknologi yang terkenal di Silicon Valley. Ia terkenal karena memimpin berbagai proyek pengembangan teknologi, termasuk mendirikan OpenAI, sebuah perusahaan penelitian dan penerapan kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan AI yang bersahabat dan bermanfaat bagi manusia.

Salah satu pencapaian terbesar OpenAI adalah ChatGPT, model AI tercanggih yang dapat menghasilkan teks dengan gaya dan format yang berbeda-beda, seperti skenario, lirik, cerita, dan presentasi, hanya dengan meminta input atau permintaan dari pengguna.

ChatGPT menjadi populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dan dianggap sebagai salah satu teknologi yang akan menggeser peran manusia di masa depan.

Meskipun demikian, OpenAI dan Sam Altman tetap memperhatikan pengembangan kecerdasan buatan yang mampu memberikan manfaat bagi manusia dan menghindari potensi dampak negatif dari teknologi ini.

Dalam hal ini, peran manusia dalam mengembangkan dan mengontrol penggunaan teknologi masih sangat penting.

Pos terkait